Metabolisme beberapa zat gizi
Metabolisme Gizi Mikro
Magnesium
Sumber:
o
Sayuran hijau, kacang-kacangan,
biji-bijian, coklat, serealia, daging, dan susu.
o
Sebanyak 60% terdapat di dalam tulang, 26%
terdapat di otot dan jaringan lunak, dan sisanya terdapat di dalam cairan tubuh
o
Ion terbanyak kedua di dalam CIS, setelah
Na.
-
Kebutuhan:
o Laki-laki 19-30thn = 400 mg/hari
o Perempuan 19-30 = 310 mg/hari
o Laki- laki >31 = 420 mg/hari
o Perempuan >31 = 320 mg/hari
-
Fungsi:
o Unsur
pembentuk tulang dan gigi
o Kofaktor
enzim
o Sintesis
protein
o Proses
respirasi seluler
o Katalisator
dalam beberapa reaksi kimia dan biologis melibatkan ATP dan ADP
o Unsur
penting otot dan neuromoskular
o Mobilisasi
mineral tulang dan hormon parathyroid
o Menahan
Ca di dalam email gigi, sehingga mencegah kerusakan gigi
o Membantu
transport ion-ion lainnya, seperti Ca dan K
-
Proses absorpsi :
o Mg
diabsorbsi di usus halus secara aktif, absorbsi ± 21 – 27%
o Mg
masuk ke aliran darah, lalu dibawa ke hati kemudian ke ginjal.
o Di
dalam ginjal, Mg mengalami proses filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi
o Mg
dialirkan kembali ke saluran darah
o Kelebihan
Mg dieksresi melalui urine, keringat, dan feses
o Absorbsi
Mg dipengaruhi oleh konsentrasi Mg dalam bahan makanan dan kehadiran komponen
pemicu atau penghambat absorbsi.
o Hal-hal
yang mempengaruhi absorbsi Mg:
§ Kebutuhan
tubuh
§ Lama
bahan makanan di saluran cerna
§ Suasana
asam
o Hal-hal
yang menghambat absorbsi Mg:
§ Suasana
basa
§ Asupan
tinggi dari serat makanan (40 – 50 g/hari)
§ Asupan
tinggi Zn (142 mg/hari)
-
Masalah Gizi Akibat Defisiensi Magnesium
o Hipomagnesemia
o Gejala:
§ Gangguan
neuromoskular
§ Diuretik
§ Penyakit
hati
§ Alkohol
§ Asupan
tinggi Ca
§ Penyakit
ginjal
o Masalah
Defisiensi Mg
§ Kelelahan
dan badan terasa lemah
§ Osteoporosis
§ Gangguan
jantung
§ Tekanan
darah tinggi
§ Kejang
§ Migrain
§ Diabetes
mellitus
§ Kekauan
otot
§ Asma
-
Masalah Gizi Akibat Kelebihan Magnesium
o Hipermagnesemia: Kadar Mg serum = 2 – 3 mEq/L (2,4 – 3,6 mg/dl)
o Gejala:
§ Kadar
Mg = 4,8 – 7,2 mg/dl → mual, sakit kepala, mengantuk
§ Kadar
Mg = 7, 2 – 12 mg/dl → hipotensi
§ Kadar
Mg = 12 mg/dl → kelumpuhan otot, kelumpuhan pernapasan, henti jantung
Kalsium
-
Sumber-sumber Kalsium
o 99%
berada di dalam tulang rangka sedangkan 1% berada di dalam jaringan lain dan
cairan tubuh
o Ikan
salmon (181 mg)
o Kacang
kedelai (261 mg)
o Yogurt
o Sayuran
hijau
o Pisang
o Lobak
(200 mg/batang)
o Susu
kedelai (300 mg)
o Buah-buahan
kering (135 mg)
o Kacang
almond (70-80 mg
o oatmeal
(105 mg/mangkuk Keju
o Biji
wijen (280 mg/ons)
o ikan sarden
-
Fungsi Kalsium
o Pembentukan
tulang dan gigi
o Mengaktivasi
kontraksi otot
o Transmisi
impuls saraf
o Berperan
dalam sistem kardiovaskuler
o Berperan
dalam proses pembekuan darah
o Sekresi
hormon
o Kofaktor
untuk reaksi enzimatik
-
Proses Absorbsi dan Penyimpanan Kalsium
o Absorbsi
kalsium di usus halus melalui 2 mekanisme, yaitu aktif dan pasif.
o Kalsium
yang dimakan diserap oleh usus halus dan diangkut dalam darah berikatan dengan
albumin.
o Kalsium
disimpan dalam tulang dalam bentuk kristal
-
Kadar kalsium dalam darah diatur oleh 3
mekanisme utama: vitamin D, hormone paratiroid, dan kalsitonin.
-
Vitamin D
o Vitamin
D dapat meningkatkan absorbsi Ca dalam usus. Vitamin D yang digunakan adalah
dalam bentuk aktif, yaitu 1,25-dihidroksikolekalsiferol.
-
Hormon Paratiroid (PTH)
o PTH
bekerja dalam 3 cara:
o Merangsang
aktivitas vitamin D yang akan meningkatkan reabsorbsi Ca pada gastrointestinal.
o Merangsang
reabsorbsi tulang.
o Meningkatkan
secara langsung reabsorbsi Ca oleh tubulus ginjal.
o PTH
merupakan pengatur absorbsi dan sekresi Ca pada tulang.
o Bila
konsentrasi Ca pada CES turun di bawah normal, kelenjar paratiroid langsung
dirangsang untuk meningkatkan produksi PTH.
o Bila
konsentrasi Ca pada CES meningkat, maka sekresi PTH akan diturunkan.
o Tulang
tidak mempunyai persediaan Ca yang banyak, dalam jangka panjang asupan Ca
diimbangi dengan eksresi Ca oleh traktus gastrointestinal dan ginjal.
-
Kalsitonin
o Hormon
yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid (gondok), kelenjar paratiroid, dan
kelenjar timus.
o Menurunkan
kadar kalsium dalam darah dengan cara menyimpannya ke dalam tulang.
o Kalsitonin
memberikan efek pengurangan kerja absorbsi osteoklas.
-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reabsorbsi
Kalsium
o Konsentrasi
fosfat plasma
o Tekanan
darah
o Hormon
paratiroid
o Volume
CES
-
Proses Absorbsi dan Penyimpanan Kalsium
o Faktor
Penghambat Reabsorbsi Ca
§ Natrium
§ Fosfat/fosfor
§ Alkohol
o Faktor
yang Meningkatkan Reabsorbsi Ca
§ Tingkat
kebutuhan tubuh terhadap Ca
§ Vitamin
D
§ HCl
§ Makanan
yang mengandung lemak
-
Masalah Gizi Akibat Defisiensi Kalsium
o Pada
Masa Bayi
§ Sumber
utama Ca: air susu ibu. Defisiensi terjadi ketika bayi berhenti minum susu ibu.
§ Pada
anak-anak defisiensi Ca menyebabkan: pertumbuhan tulang yang lemah dan
perkembangan terlambat, menurunnya imunitas tubuh, kebusukan gigi, dan mata
minus.
Pada
Ibu Hamil dan Menyusui
§ Asupan
Ca dibutuhkan berhubungan dengan kebutuhan asupan Ca pada bayi dan anak-anak.
§ Defisiensi
Ca pada ibu yang melahirkan menyebabkan gejala sakit pinggang.
§ Pada
masa hamil dan menyusui, defisiensi Ca menyebabkan: gigi linu, sakit punggung
dan pinggang linu, tegang, lemah, insomnia, dan kram.
o Pada
Manula
§ Penyerapan
Ca pada manula menurun.
§ Setelah
usia 40 tahun, setiap 10 tahun pelepasan Ca dari tulang terjadi sekitar 3-5%.
§ Defisiensi
Ca menyebabkan: insomnia, sakit punggung dan pinggang ngilu, serta kram.
o Hipokalsemia
§ Disebabkan
oleh defisiensi masukan atau absorbsi Ca.
§ Indikasi
penyakit kegagalan ginjal kronik dan pankreatitis akut.
§ Pada
neonates disebabkan oleh makanan yang mengandung kadar fosfat tinggi.
§ Menyebabkan
hiperekstabilitas system saraf dan katarak, serta depresi mental.
o Osteoporosis
§ Ciri-ciri:
rendahnya massa tulang dan kemunduran struktur jaringan.
§ Bila
tidak dicegah/ditangani, maka pengeroposan tulang akan berlanjut hingga tulang
menjadi patah.
§ Patah
tulang umumnya terjadi pada: tulang belakang, tulang panggul, dan pergelangan
tangan.
-
Masalah Gizi Akibat Kelebihan Kalsium
-
Toksisitas Ca jarang ditemukan.
-
Konsumsi Ca yang berlebihan menyebabkan:
sulit buang air besar dan mengganggu penyerapan mineral.
-
Kelebihan Ca jangka panjang menyebabkan:
hiperkalsemia, batu ginjal, dan gangguan fungsi ginjal.
o Hiperkalsemia:
§ Disebabkan
karena kelebihan pemecahan tulang.
§ Menyebabkan:
kelemahan otot-otot gastrointestinalis, haus hebat disertai polinuria.
§ Hiperkalsemia
berat mengakibatkan resiko berhentinya jantung.
o Batu
Ginjal
§ Disebabkan
oleh pembentukan endapan-endapan batu urine.
§ Inti
atau pusat dari sebutir batu biasanya adalah sel epitel, lender, nanah, sel
darah merah, dan sebagainya.
§ Gejala: terasa nyeri dan sakit pada saat
kencing, mual dan muntah, demam tinggi, sering mengeluhkan rasa sakit pada
pinggang, terjadinya pembengkakan pada kaki dan mata, perubahan warna air seni,
terkadang kencing disertai darah, sering bangun di tengah tidur nyenyak hanya
untuk kencing, berkurang nafsu makan dan turunnya berat badan, pembengkakan
juga terjadi pada pergelangan kaki dan tangan, serta terkadang merasakan sesak
napas juga selalu merasakan lelah dan lemas.
Fosfor
Sumber-sumber
Fosfor
▪
Makanan tinggi protein: daging, ayam, ikan,
telur, susu dan olahannya, biji sereal utuh, kacang-kacangan, cola dan minuman
ringan tak beralkohol, serta zat aditif makanan yang mengandung fosfat.
▪
Kadar P dalam plasma darah ± 3,5 mg/100 mL
plasma.
▪
Di dalam tubuh orang dewasa, 85% P terdapat
di kerangka dalam bentuk “hidroksiapatit” [ 3Ca3(PO4)2 Ca(OH)2],
sebagian di dalam sel dan CES dalam bentuk fosfat anorganik dan terikat dengan
protein, lipid, karbohidrat, dan senyawa lainnya.
▪
AKG harian: remaja usia 14-18 tahun = 1.250
mg/hari; dewasa = 700 mg/hari; ibu hamil dan menyusui = 700 mg/hari.
Fungsi:
•
Pembentukan, penyimpanan, dan pelepasan
energi metabolik
•
Regulasi reaksi yang dikatalisis oleh
enzim, koenzim, dan aktivasi hormon
•
Konstituen asam nukleat, nukleoprotein, dan
membran fosfolipid
•
Mineralisasi tulang
•
Keseimbangan asam-basa, transport oksigen
•
Absorbsi dan transportasi zat gizi
Proses
Absorbsi dan Penyimpanan
•
Bayi dapat menyerap 85-90% P dari ASI.
Sebanyak 65-70% P berasal dari susu sapi dan 50-70% P berasal dari susunan
makanan normal dapat diabsorbsi oleh anak dan orang dewasa.
•
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim
alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorbsi secara aktif dan
difusi pasif.
•
Fosfor masuk ke dalam aliran darah.
Sebagian besar P di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau
sebagai fosfolipida. Kadar P dalam darah diatur oleh PTH dan kalsitonin.
•
P dari aliran darah sebagian masuk ke
ginjal dan mengalami proses reabsorbsi, sebagian disimpan di dalam tulang.
Jumlah P yang direabsorbsi sebanyak 85-95%.
•
Kelebihan P dikeluarkan melalui urine dan
feses.
•
Faktor makanan yang menghalangi absorbsi P
adalah: Fe2+, Mg2+, asam lemak tidak jenuh, dan antasid
Masalah
Gizi Akibat Defisiensi Fosfor
▪
Hipofosfatemia
-
Konsentrasi P di bawah normal (< 2,5
mg/dL darah).
-
Penyebab: hiperparatiroidisme,
hipotiroidisme, fungsi ginjal yang buruk, penggunaan diuretik dalam waktu lama.
§ Terjadi
pada: penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urine, bayi premature,
penggunaan obat antacid.
§ Gejala:
rasa lelah, lemah otot, kurang nafsu makan, dan kerusakan tulang.
▪
Hiperfosfatemia
-
Kadar fosfat yang tinggi di dalam darah
(> 4,5 mg/dL darah).
-
Gejala: pada penderita yang menjalani dialisa, konsentrasi fosfat
darahnya meningkat, sehingga konsentrasi Ca darah menurun dan Ca dari tulang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan → terjadi kelemahan tulang, mengakibatkan
nyeri dan patah tulang.
-
Ca dan fosfat membentuk kristal:
menyebabkan stroke, serangan jantung, dan sirkulasi darah yang buruk.
Tags:
rangkuman
0 komentar